ADMINISTRASI DAN ORGANISASI PENDIDIKAN
A.
Pengertian Administrasi Organisasi Pendidikan
- Arti Organisasi
Sistem pendidikan seperti badan, jawatan, dinas, dan lembaga-lembaga
pemerintah lainnya didirikan oleh undang-undang. Akan tetapi, supaya sistem
pendidikan itu menjadi kenyataan, ia harus diciptakan dulu oleh administrasi.
Kegiatannya pada permulaan sekali meliputi: membangun hierarki jabatan-jabatan
dengan orang-orang, dan menyebarkan pekerjaan, maksud dan tujuan serta
fasilitas ke seluruh organisasi. Hubungan antara orang-orang ditetapkan agar
dalam mencapai tujuan-tujuan itu diperoleh penyesuaian tindak dan langkah.
Apabila kegiatan menyusun dan mengatur itu sendiri, maka hasilnya kita disebut
organisasi, yakni mekanisme yang mempersatukan kegiatan-kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan. Jadi mengorganisasi sebagai fungsi
administrasi dapat disimpulkan sebagai kegiatan menyusun struktur dan membentuk
hubungan agar memperoleh kesesuaian dalam usaha mencapai tujuan bersama.
Di lingkungan sistem pendidikan kata organisasi umumnya, dipakai dalam
hubungan dengan orang, pekerjaan, maksud, keterangan, disusun menjadi personil
pimpinan, pengawas, pengajar, staf ahli, karyawan tata usaha dan lain-lain.
murid diorganisasi menjadi sekolah, kelompok tingkat tahun pengajaran dan
kelas, badan, lembaga, biro, bagian, seksi, dan kantor adalah bagian-bagian di
dalam organisasi pendidikan yang melukiskan pekerjaan mengatur personil,
keuangan, alat perlengkapan serta tugas dan kewajiban yang diperlukan
penyelenggara sekolah-sekolah. Kurikulum, daftar pelajaran, kalender sekolah,
dan peraturan sekolah melukiskan organisasi kegiatan bersusun yang diatur lebih
dahulu untuk mencapai maksud-maksud tertentu. Buku inventaris, daftar absensi,
daftar kelas, laporan, daftar riwayat hidup personil, dan daftar buku
perpustakaan adalah organisasi fakta, data dan keterangan untuk memajukan usaha
bersama antara pemimpin, guru, murid dan orang lain yang berkepentingan dengan
sekolah.
Mengorganisasi merupakan salah satu fungsi pokok dalam proses
administrasi. Tanpa pengaruh menggabungkan dan mempersatukan inti fungsi-fungsi
perencanaan, direksi, komunikasi dan sebagainya tidak akan dapat membawa
manajemen kepada tingkat yang sempurna. Prinsip menggabungkan dan mempersatukan
ini dipergunakan bilamana saja kita berbuat dengan sengaja dan bertujuan.
Berpikir, pada asasnya, adalah mengorganisasi fakta dan pikiran dengan maksud
untuk berbuat sesuatu. Bila seseorang sedang mengatur tugas personil, menyusun
daftar pelajaran, dan sedang mengatur manajemen kelas, ia sebenarnya sedang
mengerjakan proses organisasi.
- Struktur Organisasi
Setiap organisasi terdiri atas dua bagian yang berhubungan secara
integral. Yang pertama tersusun dari kelompok-kelompok kerja yang melakukan
kegiatan-kegiatan untuk mana organisasi itu dibangun. Dalam suatu sekolah ini
meliputi para guru, para konselor, dan personil lain yang bekerja langsung dengan
para siswa. Bagian yang lainnya tersusun dari administrasi dan stafnya yang
memimpin, mengawasi dan melayani kelompok-kelompok kerja itu. Dalam suatu
organisasi produksi, seperti sebuah pabrik, perbedaannya sungguh tajam. Dalam
pendidikan tinggi, sekolah, rumah sakit, dimana personil profesional memiliki
otonomi yang berkadar tinggi dan dimana orang-orang yang sama melakukan kedua
jenis fungsi itu, perbedaan ini, walaupun penting, kurang jelas dan sering
terabaikan dan membingungkan.
Semua organisasi memiliki identitas yang berkenaan dengan lokasi dan
waktu, para langganan yang dilayani, tugas-tugas yang harus diselesaikan dan
proses-proses yang harus dimulai dan dipelihara. Para
anggota organisasi harus mengatur pekerjaan mereka sesuai dengan syarat-syarat
yang ditetapkan terutama oleh keempat kondisi ini. Cara-cara dengan mana ini
dilaksanakan menciptakan kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan teratur yang
tetap, yang menjadi ciri khas setiap organisasi. Yang menyediakan pola
hubungan-hubungan dari orang-orang di dalam organisasi itu ialah strukturnya.
Pola-pola hubungan yang dasar ditentukan atau diminta oleh mereka yang
diserahi kekuasaan. Pola-pola lain dikembangkan oleh para anggota organisasi
sendiri sambil menjalankan pekerjaan mereka. Hubungan-hubungan yang sudah
ditetapkan disebut struktur formal, hubungan-hubungan yang nampaknya baru saja
berkembang disebut struktur informal. Perbedaan ini, walaupun bermanfaat bagi
analisa, adalah suatu penyederhanaan yang berlebihan, mengingat hampir semua hubungan
yang ditetapkan itu mengembangkan unsur-unsur informal, dan hubungan-hubungan
informal itu sering tergabung ke dalam struktur formal. Dengan mengikuti perbedaan
ini kemudian muncul cara populer untuk menggolongkan organisasi-organisasi
sebagai struktur yang dimilikinya. Pembedaan ini, seperti juga halnya dengan
pembedaan yang terdahulu, sebenarnya terlalu ekstrim, karena barang kali tak
mungkin untuk menemukan suatu organisasi yang sepenuhnya formal atau sepenuhnya
informal. Seperti dikatakan oleh Barnard “organisasi informal terdapat di dalam
semua organisasi formal; yang terakhir adalah esensial bagi ketertiban dan
kemantapan dalam bertindak, yang terlebih dahulu esensial bagi daya hidup. Ini
adalah tahap-tahap reaktif yang timbal balik daripada kerjasama dan mereka itu
saling bergantung.
- Organisasi Formal
Organisasi formal memberikan tekanan kepada struktur. Struktur ini
dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung jawab kepada
personil dan untuk membangun hubungan tertentu diantara orang-orang pada
berbagai kedudukan. Organisasi formal juga menyediakan saluran-saluran bagi
komunikasi, bagi koordinasi dan pengawasan kegiatan para anggotanya dan bagi
cara penilaian efektivitas organisasi.
Organisasi formal biasanya dilukiskan oleh suatu bagan yang khas. Bagan
ini memperlihatkan unsur-unsur administratif dasar dari struktur organisasi
yang berikut ini:
1.
Kedudukan. Tiap orang dalam organisasi menempati suatu
kedudukan yang ditentukan dengan resmi. Dalam sekolah, khususnya sekolah yang
besar, ini meliputi: murid, guru, ketua/koordinator bidang studi, konselor,
kepala unit, kepala berbagai bidang pelayanan, wakil/pembantu kepala sekolah,
kepala sekolah dan mungkin orang-orang lain. kedudukan ini ditegaskan oleh
kewajiban-kewajiban yang diberikan kepada orang yang menempatinya maupun oleh
harapan-harapan yang ditetapkan tentang cara kewajiban-kewajiban itu hendaknya
dijalankan.
2.
Hierarki kekuasaan. Kedudukan-kedudukan dihubungkan
sesuai dengan kekuasaan yang diberikan kepadanya. Hierarki kedudukan yang
dihasilkannya menunjukkan urutan hubungan kekuasaan ke seluruh organisasi. Ada terdapat persetujuan
umum bahwa tiap kedudukan dari tingkat paling bawah sampai tingkat paling atas
hendaknya ditempatkan dalam garis kekuasaan tunggal kedudukan yang lebih tinggi
berikutnya. Jumlah kedudukan lebih bawah, yang ditugaskan kepada tiap kedudukan
dengan kekuasaan lebih tinggi, disebut rentang pengawasan. Maksud dari struktur
hierarkis ialah untuk menciptakan tingkat-tingkat kekuasaan.
3.
Kedudukan garis dan staf. Kedudukan garis ialah
kedudukan yang diserahi kekuasaan administratif umum dalam arus langsung dari
tempat paling atas ke tempat paling bawah. Organisasi garis menegaskan struktur
pengambil keputusan, jalan permohonan, dan saluran komunikasi resmi untuk
melaporkan informasi dan mengeluarkan instruksi, perintah, dan petunjuk
pelaksanaan. Kedudukan staf mewakili keahlian-keahlian khusus yang diperlukan
bagi berfungsinya kedudukan garis tertentu dengan pasti; mereka itu mungkin
meliputi, misalnya koordinator kurikulum, konselor, supervisor, atau seorang
pembantu administratif. Para anggota staf
dapat memberikan suatu jasa, mengkoordinasi suatu kegiatan, atau memberi
nasihat; mereka tidak mengambil keputusan bagi atau memberikan perintah kepada
personil garis.
Suatu struktur yang kompleks, sebenarnya ia hanya versi yang
disederhanakan dari suatu bagan yang sebenarnya dari suatu sekolah menengah
berukuran cukup besar. Ia dapat dipakai untuk menjelaskan konsep yang diuraikan
dalam bagian ini. Bagan itu menampakkan kedudukan-kedudukan, hierarki
kekuasaan, dan hubungan-hubungan garis
dan staf. Juga dapat dilihat bahwa ia hanya mengenai hubungan-hubungan
administratif dan jasa saja dan tidak mengenai struktur kelompok-kelompok
kerja.
GARIS
KEKUASAAN DI SEBUAH SEKOLAH BESAR
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B.
Hubungan Administrasi dan Organisasi Pendidikan
Hubungan erat antara administrasi dengan organisasi telah menyebabkan
beberapa penulis menghindari untuk membuat pembedaan dan tugas diantara kedua.
Daftar yang berisi prinsip-prinsip sering dibuat yang menyatakan secara tidak
langsung bahwa organisasi mencakup administrasi. Dua ide dasar berikut dapat
mengungkapkan hubungan antara kedua konsep itu.
Organisasi mengacu kepada suatu institusi sosial-pabrik, sekolah,
persatuan sepak bola yang dibangun sedemikian rupa sehingga para anggotanya
memahami hubungan mereka dengan anggota-anggota lain dan dapat menyumbangkan
bakat-bakat mereka untuk melaksanakan tugas-tugas institusi. Ia pada dasarnya
tersusun dari hubungan-hubungan pribadi yang timbal balik dari personil.
Beberapa hubungan memiliki aspek-aspek yang sudah ditentukan atau formal dan
diperlukan oleh tuntunan-tuntunan kondisi pekerjaan. Beberapa hubungan dari orang ke orang itu membentuk
struktur dari organisasi. Hubungan-hubungan itu dipakai selaku mata rantai
komunikasi buat katrol, koordinasi dan pengembangan.
Administrasi hanyalah salah satu dari bidang-bidang khusus di dalam
organisasi, ia bukan lapisan atas daripada organisasi, juga tidak terpisah dari
padanya. Administrasi, sementara ia bagian organisasi adalah bagian yang
berkewajiban untuk menciptakan, mengembangkan, menguasai dan mengkoordinasinya.
Administrasi dalam hubungan dengan organisasi, karenanya, bisa digolongkan sebagai
seni dan ilmu tentang koordinasi di dalam organisasi. Untuk mencapai usaha koordinasi yang
dikehendaki itu, proses-proses administrasi diperlukan.
C.
Pengorganisasian
Administrasi adalah bagian dari keseluruhan organisasi masyarakat. ini
diperlukan untuk menjaga kelestarian serta memperluas meningkatkan taraf
kesesuaian. Efektivitas dan produktivitas organisasi tersebut. Tentu saja
tujuannya ini arus ada kegiatan seperti merencanakan, melaksanakan, menilai,
dan melaporkan.
·
Sekelompok manusia
Administrasi terjadi dalam suatu organisasi. Administrasi menjadikan segala
sesuatu kegiatan yang direncanakannya dengan bekerja sama dan melalui orang
lain. Kualitas, keahlian dan jenis kategori semua orang yang terlibat, sangat
tergantung dari tujuan, jenis, tingkah dan luasnya organisasi yang
bersangkutan.
·
Tujuan organisasi pendidikan
Administrasi adalah sarana untuk mencapai tujuan administrasi dan
merupakan layanan, bukan tujuan itu sendiri. Bagaimana bentuk administrasi yang
dilakukan, sangat tergantung dari fungsi pendidikan dalam masyarakat seperti
diketahui oleh setiap orang bahwa tujuan selalu berubah dari masa ke masa.
Dalam definisi administrasi telah disebutkan adanya usaha sekelompok
manusia yang terlibat dalam kegiatan ini disebut sebagai pengorganisasian.
Adapun manfaat dari pengorganisasian pendidikan yaitu:
a)
Dengan adanya pengorganisasian maka setiap unit akan
selalu merasa dalam wadah yang sama, yaitu organisasi
b)
Antara unit yang satu dengan unit yang lain diketahui
dengan jelas batas-batas wewenang dan tanggung jawabnya.
c)
Dengan adanya struktur organisasi, dapat diketahui
jalur hubungan kerja, baik yang sifatnya vertikal maupun horizontal.
Organisasi pendidikan dimaksudkan agar masing-masing unit menyadari
kedudukan, fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya. Namun mereka bersatu dalam
satu wadah bersama untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Agar pengorganisasian pendidikan dapat berlangsung dengan baik dan mencapai
tujuan bersama dalam tata kerja yang baik, maka perlu diingat prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a)
Masing-masing unit mempunyai kesadaran tinggi untuk
sanggup menerima tujuan yang telah ditetapkan sehingga semua kegiatan setiap
unit diarahkan ke tujuan bersama tersebut
b)
Struktur organisasi harus sederhana agar jalur kerja
dan jalur hubungan dapat nampak jelas, dan tidak terlalu banyak orang yang
terlibat dalam tanggung jawab. Keterlibatan orang akan menghambat kerja dan
merupakan suatu pemborosan besar
c)
Pembuatan struktur organisasi harus mengembangkan
adanya satu perintah, adanya kesederhanaan wewenang dan tanggungjawab.
d)
Pembagian organisasi ke dalam bidang atau unit harus
diatur sedemikian pas sehingga tidak ada
unit yang tanpa tugas yang sama.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1993. Organisasi
dan Administrasi. Jakarta .
Burhanuddin Yusak. 2005. Administrasi
Pendidikan. CV. Pustaka Setia, Jakarta .
Sutisna Oteng. 1989. Administrasi
Pendidikan. Angkasa, Bandung.
Komentar
Posting Komentar