Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Pelantikan PNS di PA Makassar

Gambar

Kumpulan Foto Salsa Fatih

Gambar

Bermain di Saat Banjir Pengadilan Agama Buol

Gambar
Pak Fadli (Hakim PA Buol) sekarang pindah ke PA Muara Teweh Banjir di Pengadilan Agama Buol pada tanggal 12 April 2013, dimana ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Ini bukan kali pertama PA Buol kebanjiran, pasalnya pada medio 2 minggu sebelumnya dan pada bulan-bulan sebelumnya banjir juga menggenangi kantor tersebut.  Selain disebabkan oleh curah hujan yang cukup lebat sehingga kanal tidak mampu menampung air yang demikian banyak, juga dikarenakan kondisi kantor Pengadilan Agama Buol yang lebih rendah dari jalanan.  Namun, ternyata banjir ini menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak untuk bermain air, lihat saja anak dari salah satu Hakim Pengadilan Agama Buol yang bernama Fatih, menjadikan banjir sebagai tempat permandian dan berenang. Lihat Video Fatih yang tengah asik bermain air bersama seorang Hakim Pengadilan Agama Buol, Bapak Arief Rahman, SH.

ISTERI

Gambar
Assalamu Alaikum Semua, Ini dia isteri saya tercinta, namanya Sitti Asia, biasa dipanggil dengan Siti. Dia lahir pada tanggal 15 Mei 1982 di Dusun Lemahabang, Desa Patoloan, Kecamatan Bonebone, Kabupaten Luwu Utara, Propinsi Sulawesi Selatan. Isteriku ini adalah anak kelima dari 6 bersaudara. Awal ketemu dengan dia, aku sedang melakukan perjalan bisnis kecil-kecilan di kampungnya yakni jual sandal dan pakaian pada tahun 1999 saat dia masih kelas 1 MA Al Falah.

ANAK KETIGA

Gambar
Myesha Azumi Hasiba Lahir di Patoloan, Luwu Utara, 13 Agustus 2014 

Diklat Cakim V di Pusdiklat MARI Megamendung

Gambar

ONTOLOGI MASALAH HAKIKAT, Aliran Empirisme, Rasionalisme, Intuisi

BAB II PEMBAHASAN I.          Ontologi Masalah Hakikat Ontologi dinamakan pula teori hakikat, dimana cakupan hakikat itu luas sekali yaitu segala yang ada dan yang mungkin ada, hakikat itu sendiri adalah realitas/kenyataan yang sebenarnya bukan keadaan yang menipu, bukan pula yang berubah (Ahmad Tafsir, 2001: 28). Lebih sempit lagi didefinisikan oleh Poedjawijatna (2003: 19) secara etimologi terdiri atas 2 kata yakni “logi” (logie) berarti ilmu (pengetahuan), dan “on” berarti ada, secara bahasa adalah ilmu tentang ada. Kedua opini disebut secara umum menyimpulkan ontologi membahas hakikat dari yang “ada”. Yang dimaksud dengan “ada” di sini adalah obyek yang dapat diindrai dan tak dapat terindra namun diyakini “adanya”, atau dengan kata lain obyek kajian ontologi terdiri atas objek yang fisik maupun non fisik (Metafisika) serta mengungkapkan esensi dari ilmu itu sendiri. Ruang lingkup ilmu hanya membatasi lingkup penelaahan keilmuannya pada daerah yang berada dalam jangkauan

PERKEMBANGAN FILSAFAT ZAMAN RENAISANS DAN MODERN

1.       Masa Renaisans (Abad Ke 15-16) Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman yang menyaksikan dilancarkannya tantangan gerakan reformasi terhadap keesaan dan supremasi Gereja Katolik Roma, bersamaan dengan berkembangnya humanisme. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian dan ilmu yang diwujudkan dalam diri jenis serba bisa Leonardo da Vinci. Penemuan percetakan (kira-kira 1440M) dan ditemukannya benua baru (1429M) oleh Columbus memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Kelahiran kembali sastra di Inggris, Perancis dan Spanyol diwakili Shakespeare, Spencer, Rabelais, dan Ronsard. Pada masa itu, seni musik juga mengalami perkembangan. Adanya penemuan para ahli perbintangan dengan seperti Copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi modern yang merupakan titik balik dalam pemikiran ilmu dan filsafat.

HUBUNGAN ETIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Akhir-akhir ini masalah yang paling menonjol hubungan antara ilmu dan etika. Pandangan para ahli filsuf bahwa ilmu bebas nilai dan objektif yang menyatakan bahwa ilmu merupakan alat untuk mempertahankan keadaan dan cara pikir yang mendorong terhadap kemajuan bangsa manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan oleh manusia tidak hanya sampai diperbuat tetapi juga harus mempertimbangkan apa yang seharusnya diperbuat. Pada dasarnya rumusan konsep etika dalam ilmu pengetahuan ini haruslah sampai kepada rumusan normatif yang berupa pedoman konsep bagaimana putusan tindakan manusia sebagai peneguh ilmu harus dilakukan. [1] B.      Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimanakah hubungan antara etika dan ilmu pengetahuan ? C.     Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui hubungan antara etika dan ilmu pengetahuan. D.     Manfaat Adapun manfaat dari makalah ini adalah mahasiswa

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN, Konsep dasar dan hakekat ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.       Latar Belakang Manusia ditakdirkan oleh Sang pencipta memiliki potensi ideal yang cukup kompleks, sehingga manusia sebagai salah satu makhluk hidup amat berbeda dengan makhluk-makhluk hidup lainnya seperti binatang, tumbuhan dan jenis lainnya. Menurut Barbara Clerk dalam Abdurrahman (2002: 37) “Hasil penelitian Wittrock menunjukkan bahwa manusia memiliki dua belahan otak kiri dan kanan yang mengemban fungsinya berbeda. Belahan otak lebih berfungsi; linier, sekuensia, analitik, dan rasional, membaca, bahasa, computasi matematis, penemuan dan kritik. Belahan otak kanan berkaitan dengan berpikir spatial, holistik, kreasi, seni, konsep matematis, sintesis, intuisi, dan daya perseptual. Belahan otak kanan disebut juga otak kuno yang juga dimiliki oleh hewan, sedang belahan otak kiri hanya dimiliki oleh manusia. Ungkapan ilmiah ini dapat disimpulkan bahwa kreasi potensi akal manusia sangat sempurna sebab dari itulah manusia memilih rasa ingin tahu pada kem

ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Di dalam kehidupan dunia yang fana ini, manusia tidak akan pernah dari pengaruh ilmu-ilmu telah menjadikan peradaban manusia dari masa ke masa mengalami perubahan. Tanpa ilmu tidak akan pernah didapatkan kemajuan, sehingga eksistensi ilmu sangatlah signifikan. Akan tetapi ilmu hanyalah bersifat tentatif. Kebenarannya pun relatif. Dapat dipahami bahwa ilmu suatu waktu benar adanya, namun kita buktikan dengan salah satu contoh berikut ini. “Di zaman dulu, ketika belum ada pesawat terbang, orang tidak akan percaya bahwa besi bisa terbang. Tetapi di zaman modern ini, orang pasti akan mempercayai hal tersebut ini”.

DEMOKRASI PENDIDIKAN

  1.       Pengertian dan Perlunya Demokrasi Pendidikan Pendidikan yang demokratik adalah pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sesuai dengan kemampuannya. Pengertian demokratik di sini mencakup arti baik secara horizontal maupun vertikal. Maksud demokrasi secara horizontal adalah bahwa setiap anak, tidak ada kecualinya, mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan sekolah. Hal ini tercermin pada UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yaitu: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. Sementara itu, yang dimaksud dengan demokrasi secara vertikal adalah bahwa setiap anak mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat pendidikan sekolah yang setinggi-tingginya, sesuai dengan kemampuannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Dengan dem

BATAS-BATAS DAN KONSEP PENDIDIKAN

A.     LATAR BELAKANG Berbicara tentang batas-batas pendidikan akan dapat dipahami secara jelas apabila batas-batas yang dimaksud dapat memuat akhir dari suatu pembelajaran. Karena sesungguhnya, batas-batas pendidikan yang dimaksudkan masih menjadi bahan polemik di kalangan para pakar pendidikan dalam menentukan batas pendidikan itu sendiri. B.      PENGERTIAN BATAS-BATAS PENDIDIKAN Dalam membicarakan batas-batas pendidikan perlu dikemukakan beberapa pengertian yang berhubungan dengan batas pendidikan itu sendiri, dimana di satu pihak memperbincangkan kapan pendidikan itu dimulai dan kapan pendidikan itu berakhir, yang oleh Langelveld menyebutkan sebagai batas waktu pendidikan. Di pihak lain menyebutkan bahwa yang dimaksud batas pendidikan ialah batas kemampuan pendidikan dan batas waktu pendidikan. Batas kemampuan pendidikan dimaksudkan bahwa pendidikan itu merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang terhadap yang lain atau usaha pendidik terhadap si terdidik. Sedangk

ADMINISTRASI DAN ORGANISASI PENDIDIKAN

Gambar
A.     Pengertian Administrasi Organisasi Pendidikan Arti Organisasi Sistem pendidikan seperti badan, jawatan, dinas, dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya didirikan oleh undang-undang. Akan tetapi, supaya sistem pendidikan itu menjadi kenyataan, ia harus diciptakan dulu oleh administrasi. Kegiatannya pada permulaan sekali meliputi: membangun hierarki jabatan-jabatan dengan orang-orang, dan menyebarkan pekerjaan, maksud dan tujuan serta fasilitas ke seluruh organisasi. Hubungan antara orang-orang ditetapkan agar dalam mencapai tujuan-tujuan itu diperoleh penyesuaian tindak dan langkah. Apabila kegiatan menyusun dan mengatur itu sendiri, maka hasilnya kita disebut organisasi, yakni mekanisme yang mempersatukan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan. Jadi mengorganisasi sebagai fungsi administrasi dapat disimpulkan sebagai kegiatan menyusun struktur dan membentuk hubungan agar memperoleh kesesuaian dalam usaha mencapai tujuan bersama. Di lingkungan sistem pe